BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 08 Juli 2010

MENYERAH!!!!!!!!!

"uhhhh capaek.....dengan masalah ini"
" bosan dengan keadaan ni"
"pengen nyerah"
itulah yang kadang muncul di status teman2,kemudian menyusul kata2 penghiburan:
"ayo ....semangat"
ato mengirimkan youtube d'masiv "jangan menyerah"
sebelum ikut2an mengomentari...Q berpikir dengan keadaan yang sedang kualami. Sesuatu yang sangat MENJENGKELKAN, karna dgn sedemikian rupa Q diposisikan sebagai terdakwa atas kesalahan yang tidak Q lakukan. Gondoknya 1/2 mati dan 1/2 hidup...
kejengkelan bertambah ketika ada parasit yang tidak pernah bisa liat orang senang....dan q harus hidup di sarang mereka.
Sampai saatnya Q kelelahan...lelah protes sana sini. Q putuskan menyerah saja.... Menyerah seperti keadaan seekor ayam yang tidak bisa apa2 yang mau dibantai di rumah pemotongan.Q tak tau, apa setelah mereka dibantai merasa lega karena mati? mungkin melihatnya dr sisi berbeda..bahwa mereka mati untuk saya..karena Q suka ayam penyet dan soto ayam..(hmmm pengen)
Pada saat Q menyerah, Q bisa berpikir mengapa Q Gondok?? karna Q masih bisa mencari celah untuk menenangkan bahkan kalau bisa meniadakan peristiwa itu. Celah untuk memperbaiki nasi yang telah jadi bubur itu. Ketika saya biarkan Q kalah, Q sadar itu kekeliruan yg amat besar mau mengubah bubur jadi nasi lagi (gak mungkin banget).
Nasihat agung berkata "jangan menyerah dengan keadaan" dulu Q mengaminkannya....tapi itu amat menghabiskan energi, manusia butuh rehat sejenak. Q biarkan kalah dan Q akan kembali seperti manusia seutuhnya. Jadi jika ada pertanyaan Esay muncul: apa rasanya manis pahit, asam manis, kalah menang kehidupan ini?? paling tidak Q punya dasar jawaban untuk dikembangkan jadi karangan bebas...karna benarlah sudah HIDUP INI BERJUTA RASANYA.
Q berpikir, kalau mau Menang terusssss itu merontokkan hati dan mengeringkan tulang2Q. tp kalau Q kalah menyerah itu bisa melepaskan beban2 dan ada waktu untuk mengumpulkan energi melawan peristiwa td. Namanya menyerah dan kalah.....ya Q harus rela membiarkan semua terjadi, membiarkan ada yang mengobok2 kehidupanku, meski tiap hari Q memohon pd Nya agar dijauhkan dari pd yang jahat, dari yang berniat mengurangajari Q.
Saya kalah sama Ayam tadi. Karna Q melihat kekalahan ini dari lensa yang berbeda.
Q yakin Ayam td tidak pernah memanjatkan permohonan untuk tidak dibantai, supaya Q bs menikmatinya :)
Yah kalau Q sudah RELA, Q hanya mengikuti aliran air tanpa berniat melawan arus dengan sejuta REKAYASA, atau BALAS DENDAM. KALAH ITU mENANG ... karna Tuhan memberi Q lensa yang terang untuk melihat sisi kekalahan Q td. Jd tidak perlu demo kepada Tuhan dengan keadaan yg ada. Kalah yang memenangkan dan memenangkan itu adalah membiarkan nasi menjadi bubur, melihat bubur itu...kemudian muncul ide untuk menambahkan potongan ayam td, kecap manis, daun bawang, kerupuk, telur dan kuah kaldu. maka pada saat itu Q sangat bersyukur bisa menikmati BUBUR AYAM SPECIAL yang belum pernah Q jumpai di sarang mereka...
keuntungannya berlipat Gandakan???

0 komentar: